Padang – Kunjungan Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga pada 14-16 Juli 2023 sekaligus menggandeng dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang ada di daerah yaitu Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk senantiasa bersinergi dalam mengawal Merdeka Belajar. Tim BGP dan BPMP Sumbar bersama Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus menggelar pertemuan di kantor BPMP pada 15 juli 2023. Harapan dari Pertemuan tersebut adalah terjadi kolaborasi dan sinergi yang kuat dan berkesinambungan antar UPT Kemendikbudristek.
“BPMP dan BGP sedang dalam proses kolaborasi dan berharap akan terus tumbuh menjadi lebih efisien dan efektif. Saya berharap BGP dan BPMP berjalan satu arah, satu tujuan dan memunculkan dampak yang lebih luas dan signifikan, sebagai perpanjangan tangan Kemedikbudristek di provinsi” ujar Asga membuka pertemuan kedua UPT.
Hadir dalam acara tersebut Sri Yulianti selaku Kepala BGP Sumbar, Muslihuddin selaku Kepala BPMP Sumbar, Rita Yenis selaku Kepala Subbagian Umum BGP Sumbar, Irsad Sakti selaku Kepala Bagian Umum BPMP, dan para widyaprada dan Widyaiswara di lingkungan BPMP dan BGP.
“Program dan strategi yang sudah dilakukan oleh BGP untuk mengawal Implementasi Kurikulum Merdeka antara lain mendampingi guru dalam penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM), membuat webinar-webinar terkait pembelajaran dan asesmen, pengaktifan komunitas belajar, memberdayakan Mitra Pembangunan seperti Dompet Dhuafa dan Rumah Pintar” ujar Yulianti.
Dalam kesempatan tersebut, Muslihuddin mengonfirmasi bahwa penanggung jawab program yang dilakukan oleh BGP juga ada di BPMP seperti Implementasi Kurikulum Merdeka dan Program Sekolah Penggerak. Program BPMP yang lain yang sedang berjalan antara lain pelaksanaan advokasi ke pemerintah daerah terkait Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah, dan juga menangani persiapan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).
“BPMP cukup luas cakupannya. BGP lebih fokus kepada peningkatan kompetensi PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Adanya Irisan ini apabila tidak terencana akan berimplikasi kepada kebingungan Pemda dalam berkolaborasi dan boleh jadi ini akan menyebabkan adanya program yang tumpang tindih, inefisien dan kurang efektif”, ujar Asga mengkonfirmasi lingkup kerja dari BGP dan BPMP. Asga juga menambahkan bahwa perlu adanya sinergi yang lebih jelas dan terukur antara BGP dan BPMP dengan perencanaan program yang berbasis data, seperti data rapor pendidikan, status sekolah dalam IKM, dashboard aktivitas guru, KS dan Pengawas di PMM, dashboard Guru Penggerak yang menjadi KS atau PS, selanjutnya diatur pembagian tanggung jawab sesuai Tusi dan kebutuhan untuk mengawal program prioritas Kemendikbudristek di provinsi agar tim kerja dapat bergerak lebih efisien dan efektif.
Melihat antusias BPMP dan BGP, Asga memberikan kesempatan untuk memberikan akses dashboard agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melihat kondisi daerah secara menyeluruh, berefleksi, mengembangkan program kerja, melakukan perbaikan secara lebih terukur, dan mengembangkan program kerja berbasis data dan berkesinambungan.