DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Training of Trainer (ToT) Upgrading Penggerak Komunitas Belajar

Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus telah melaksanakan Training of Trainer (ToT) Upgrading Penggerak Komunitas Belajar pada Selasa hingga Kamis, 28 hingga 30 Maret 2023 di Hotel Millennium Jakarta. Kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan dan pengembangan diri bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai sumber daya manusia (SDM) yang siap melakukan peningkatan kapasitas penggerak komunitas belajar untuk membersamai guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kegiatan ToT ini diikuti oleh 39 peserta yang berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), yakni Balai Guru Penggerak, Balai Besar Guru Penggerak, UPT Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM), yakni Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan UPT Direktorat Jenderal Vokasi, yakni Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Direktur Guru Dikmen dan Diksus, Bapak Putra Asga Elevri, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya, Bapak Putra Asga menyampaikan bahwa peran penggerak komunitas belajar menjadi sangat strategis untuk memastikan komunitas belajar bergerak dengan baik dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka.

“Komunitas belajar ini agar terus didorong bergerak melalui kolaborasi dan gotong royong dari seluruh ekosistem komunitas belajar. Setiap unsur dari komunitas belajar ini agar saling peduli untuk belajar dan berbagi dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka sehingga terjadi transformasi pembelajaran murid di sekolah.” ujar Bapak Putra Asga Elevri.

Selaras dengan arahan dari Direktur Guru Dikmen dan Diksus, selama pelatihan ini peserta diajak untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas pembelajaran yang menguatkan pemahaman dan keterampilan tentang komunitas belajar. Peserta melakukan diskusi interaktif untuk memecahkan beberapa studi kasus dan bermain peran (role playing) yang menguatkan kolaborasi antar peserta, di mana peserta berbagi peran sebagai seorang penggerak komunitas belajar, fasilitator, anggota komunitas belajar dan guru yang menyampaikan permasalahan terkait pembelajaran di kelas. Selain itu, peserta juga belajar melalui beragam permainan (games) yang mendorong nilai gotong royong untuk mendukung komunitas belajar.

Dalam pemaparan materi juga berlangsung dua arah di mana narasumber dan fasilitator secara aktif melibatkan peserta untuk mengemukakan pendapat mengenai materi yang dipaparkan dan apa yang sudah dibaca dan dipahami selama tugas mandiri.

Beberapa materi yang dipaparkan oleh Narasumber di antaranya:

  1. Komunitas Belajar dalam Sekolah;
  2. Membaca Literatur Konsep Komunitas Belajar dalam Sekolah (Professional Learning Community);
  3. Membangun Tujuan Fundamental, Misi, Nilai, dan Target dalam Komunitas Belajar;
  4. Tahap Pengembangan Kelompok dan Manajemen Konflik;
  5. Keterampilan Fasilitasi;
  6. Penyusunan Strategi dan Rencana Tindak Lanjut Upgrading Penggerak Komunitas Belajar di Daerah; dan
  7. Pembelajaran Sosial Emosional.

Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta ToT dapat menjadi SDM yang berperan penting dalam upgrading penggerak komunitas belajar di daerahnya masing-masing. Peserta ToT juga mengetahui dengan baik bahwa komunitas belajar ini merupakan wadah belajar bagi guru dan tenaga kependidikan sehingga perlu untuk diperkuat agar terus bergerak secara berkelanjutan.