Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dikmen dan Diksus) telah menyelenggarakan pelatihan Design Thinking pada 31 Januari s.d. 1 Februari 2023 di Hotel Millennium Jakarta sesuai arahan dan visi misi Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh pimpinan dan staf sebanyak 108 orang dalam rangka meningkatkan pelayanan Direktorat Guru Dikmen dan Diksus sebagai dukungan terhadap program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yakni Merdeka Belajar.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Bapak Dr. Iwan Syahril, Ph.D., selaku Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen dan arahan dari Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, kemudian dibuka oleh Direktur Guru Dikmen dan Diksus, Bapak Putra Asga Elevri, S.Si., M.Si.
Dalam sambutannya, Bapak Iwan Syahril (Dirjen PAUD Dikdasmen) menyampaikan bahwa Design Thinking merupakan metode problem solving berdasarkan empati. Dengan mengedepankan empati kepada end user, kita akan lebih bisa merancang kebijakan dan program yang lebih tepat guna dan berdampak baik.
“Proses belajar Design Thinking akan membangun kultur baru dalam bekerja. Itu sebabnya, saya ikut senang mendapat kabar bahwa hari ini para peserta yang berasal dari Kemendikbudristek turut belajar dan berlatih Design Thinking,” ujar Bapak Iwan Syahril mengemukakan apresiasinya.
Selaras dengan arahan dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada peserta training akan pentingnya Design Thinking, untuk membangun mindset yang bertumbuh, berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Selain itu, juga untuk membangun budaya entrepreneurship, yaitu dengan sumber daya yang ada kita maksimalkan pemanfaatannya.
Tak kalah penting, penerapan Design Thinking merupakan bagian upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam proses pemerintahan melalui perbaikan proses, teknologi, dan budaya organisasi.
Pelatihan ini dipimpin langsung oleh coach Dr. Pramudianto, PCC yang membagikan pengetahuan dan pengalamannya dalam Design Thinking. Ia juga memberikan pelatihan praktis kepada peserta. Peserta dibagi menjadi 11 (sebelas) kelompok. Masing-masing kelompok mencari dan merumuskan empati beserta fakta-fakta yang terjadi terkait masalah yang dihadapi guru.
Kemudian, dari fakta-fakta tersebut, ditarik menjadi sebuah potential problem statement. Berdasarkan potential problem statement yang muncul di masing-masing kelompok, selanjutnya dicari ide-ide solusi dan salah satu di antara ide-ide tersebut diambil menjadi problem solving.
Demi Pelayanan Terbaik untuk Guru
Belajar tentang Design Thinking adalah belajar untuk menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan. Strategi program ini disusun secara khusus untuk meningkatkan kompetensi pegawai agar bisa melayani guru lebih baik. Para peserta sangat antusias dan termotivasi, sehingga mereka mengekspresikan kepuasan mereka atas pelatihan ini.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi berbagai setiap elemen di dalam Direktorat Guru Dikmen dan Diksus. Setiap elemen tersebut senantiasa berupaya menyatu dengan dinamika pelayanan kepada masyarakat, terutama guru.
Para guru, yang nantinya menjadi penerima manfaat dari layanan dan program Direktorat Guru Dikmen dan Diksus, akan sangat terbantu untuk menjalankan peran mereka sebagai salah satu elemen penting dalam pendidikan di seluruh pelosok negeri.
Dengan mengedepankan empati, refleksi, diskusi dan proses literasi berkelanjutan, pelayanan baik yang diberikan pegawai kepada para guru merupakan suatu kontribusi yang jelas dari pegawai untuk ikut bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik di negara ini.
Tak terelakkan lagi, suatu kerja yang dilakukan dengan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas yang kuat, akan memberikan dampak yang sangat besar dalam upaya menyukseskan program unggulan pemerintah terhadap guru.
Oleh sebab itu, pelatihan ini sejalan dengan visi Kemendikbudristek, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, yang terus berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi memberikan dukungan terbaik bagi perubahan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.