Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril membuka Program Guru Penggerak Angkatan 2,3 dan 4 dalam Zoom Webinar Rakor PGP Angkatan 2,3 dan 4 yang ditayangkan melalui akun Youtube Direktorat GTK PAUD, Selasa (13/10/2020).
Dalam kesempatan ini, Iwan memaparkan berbagai hal terkait guru penggerak dan harapan pemerintah terhadap program ini.
Menurut Iwan, Program Guru Penggerak ini merupakan jawaban dari inovasi yang Kemendikbud ingin hadirkan, salah satunya untuk penguatan guru dan tenaga kependidikan.
Kesolidan serta kerja keras tim dalam mensukseskan kegiatan guru penggerak ini menjadi perhatian Iwan. Bahkan apresiasi setinggi-tingginya dari Iwan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan program tersebut.
“Kolaborasi yang luarbiasa dari berbagai unsur baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan tahap awal dari angkatan pertama hingga persiapan untuk angkatan kedua, ketiga dan keempat, baik dari para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, Widyaiswara, praktisi, penggiat pendidikan, akademisi dan berbagai organisasi untuk mensukseskan program ini. Ini adalah sebuah bentuk gotongroyong, untuk pendidikan Indonesia,” tutur Iwan.
Sungguh luar biasa, sambung Iwan, di masa pandemi ini guru-guru di Indonesia tidak menyerah. Bahkan, tanpa kenal lelah terus menghadirkan solusi-solusi terhadap permasalahan yang dihadapai selama pandemi Covid-19 ini. Sehingga bisa terus memperjuangkan pembelajaran kepada murid walaupun dengan banyak keterbatasan.
“Antusiasme guru-guru Indonesia untuk bergerak dan kemudian saling belajar dan berbagi. Kita juga lihat dari program-program yang telah kita hadirkan di masa pandemi ini untuk membantu guru, misalkan dari program guru berbagi dimana pertangahan September itu lebih dari 40 juta kali diakses dan RPP didownload lebih dari 10 juta. Ini luar biasa,” kata Iwan.
Tidak hanya itu, dalam program seri webinar guru belajar, antusiasme guru dalam mengikuti kegiatan tersebut sangatlah luar biasa, sambung Iwan.
Guru penggerak yang telah ada pada angkatan pertama diakui Iwan mengalami dinamika dalam masa pandemi ini. Walaupun banyak sekali hal-hal yang perlu ditingkatkan, namun inspirasi dari pada guru di angkatan pertama sangat luar biasa.
“Semua tim yang bergerak dan bekerja keras membuat berbagai tantangan dapat kita selesaikan dan terus kita tingkatkan,” kata Iwan.
Program Guru Penggerak, kata Iwan, pada intinya merupakan upaya Pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul. Calon-calon pemimpin pendidikan masa depan Indonesia yang fokus utamanya pada murid dan pembelajarannya.
Seperti yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa dunia pendidikan perlu menghadirkan inovasi sebagai budaya dan yang terpenting adalah fokus pada tujuan utama.
“Dengan menggunakan analogi Whatsapp, Presiden mengatakan bahwa jangan kita hanya fokus kepada sending, tetapi memastikan bahwa bahwa psesan tersebut terkirim (Delevery), atau outcome (tujuan Utama) itu tercapai,” kata Iwan.
Tujuan utama dalam pendidikan ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, sambung Iwan, adalah murid dan pembelajarannya. Karena itu fokus pada pembelajaran murid adalah tantangan seluruh pemangku pendidikan. Seperti yang diketahui, menurut Iwan ini adalah salah satu aspek terlemah yang harus sama-sama dikelola dan ditingkatkan sehingga dapat menjadi semakin baik danterus membaik.
“Karenaitu dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang mementingkan pendidikan, artinya betul-betul fokus kepada murid dan pembelajarannya,” kata Iwan.
Program Guru Penggerak ini berpijak pada filosofi, Ki Hajar Dewantara yang susah sangat terkenal yaitu “Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani”. Tiga kata kunci disini yaitu teladan, motivasi dan berdaya.
Seorang guru dituntut untuk menjadi teladan dan memotivasi sehingga menguatkan kemauan dan memberdayakan murid-muridnya.
“Inilah yang kita inginkan pada seluruh guru di Indonesia. Orientasi utama para guru dan kita semua adalah kepada anak-anak kita. Tumbuh kembang mereka secara holistik, baik itu secara cipta, karsa, rasa dan raga. Menajamkan pikiran, haluskan perasaan, menguatkan kemauan dan menyehatkan jasmani, sehingga kita akan menciptakan sebuah SDM unggul yang sejahtera lahir dan batin menuju kebijaksanaan,” jelas Iwan.
Dalam peluncuran PGP angkatan 2,3 dan 4 ini Iwan berharap adanya dukungan penuh dari seluruh kepala daerah dan kepala dinas kabupaten/kota, guru, praktisi dan organisasi pendidikan yang ada di Indonesia. Dia juga berharap PGP angkatan selanjutnya ini akan semakin baik dan menjadi inspirasi, motivasi dan akselerator untuk inovasi-inovasi yang berpusat kepada murid dan pembelajarannya sehingga kualitas SDM unggul yang diharapkan dapat semakin cepat dilahirkan.
“Seperti halnya dalam tim sepakbola, kita semua memiliki peran masing-masing. Tidak semua bisa jadi kiper, semuanya itu adalah ekosistem yang bergerak bersama menuju tujuan yang sama. Tim Pendidikan Indonesia tujuannya adalah untuk anak Indonesia,” kata Iwan.