Bima – Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Direktorat Dikmen dan Diksus), lakukan peninjauan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam salah satu rangkaian agenda kunjungan kerja ke SDN 5 Sila dan SMPN 2 Bolo Kabupaten Bima pada Jumat (26/05). Kunjungan tersebut dihadiri oleh tim Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora), perwakilan Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tiga orang Guru Penggerak menunjukkan sikap percaya diri saat memberikan materi ajar di depan kelas. Suasana sekolah yang teduh, ditambah keberadaan Taman Literasi dengan hiasan gapura dari botol bekas, serta pengaturan meja dan kursi yang tidak monoton pantas menjadikan SDN 5 Sila menerima penghargaan Best School Management tingkat Kabupaten Bima. Beberapa murid terlihat antusias untuk mengutarakan pendapat mengenai mata pelajaran yang disukai serta menjawab pertanyaan dan tantangan yang diajukan, seperti salah satunya Noura Salsabil, siswi kelas IV berani memberikan ice breaking di hadapan Kepala Dikbudpora dan Direktur Guru Dikmen Diksus. Riuh tepuk tangan terdengar sebagai wujud apresiasi bagi keaktifan murid di kelas. Peserta didik kelas 1 juga mengungkapkan perasaan senang saat membuat celengan dari lempung. Menurut Rohani guru kelas 2 SDN 5 Sila, “Murid suka materi tematik, karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang langsung dijawab. “Murid suka belajar sambil bermain, seperti melihat gambar dan lingkungan alam kemudian mengarang atau menulis sendiri apa yang mereka dapatkan’’, tambah Rohani.
Wiwik Rahayu, Anggota CGP angkatan 7 membagikan pengalamannya dalam membersamai tumbuh kembang murid di sekolah. “Di era Merdeka Belajar, pembelajaran memprioritaskan murid, artinya guru tidak memaksa dalam memperlakukan murid, tapi guru harus mau mendengarkan apa yang diinginkan oleh siswa. Ketika saya mendapatkan masalah, saya tidak langsung menghukum mereka. Saya melakukan pra observasi apa yang mereka inginkan. Ketika ada murid yang suka merampas makanan temannya, sesungguhnya murid tersebut membutuhkan perhatian. Saya melakukan pendekatan dengan memberikan sarapan dan uang saku serta mengajak ngobrol murid yang bersangkutan. Hal tersebut ternyata sangat efektif untuk mengetahui keadaan murid”, terang Wiwik.
Hal serupa di disampaikan Guru Penggerak angkatan 1 SMPN 2 Bolo, bahwa guru perlu melakukan analisis untuk menemukan minat murid dan mampu mendorong potensi tersebut karena bisa jadi murid yang tidak memiliki bakat dalam bidang tertentu bisa jadi memiliki bakat dalam bidang yang lainnya. “Pembelajaran yang berpihak pada murid, murid diibaratkan tanaman, yaitu dimana murid memiliki potensi dasar tanaman. Guru dapat menggali potensi yang ada pada murid. Pembelajaran yang dilakukan tidak seperti apa yg diinginkan oleh guru, tetapi guru harus mau mendengarkan apa yang diinginkan oleh murid karena setiap murid memiliki potensi yang berbeda”, jelas Sri.
Salah seorang guru kesenian berbagi pengalamannya ketika mendorong murid untuk membuat prakarya dengan memanfaatkan kearifan lokal. Hasil diskusi terbatas MGMP antar guru seni budaya berhasil menggunakan ubi jalar sebagai seni grafis tinggi untuk membuat taplak. Hal itu menunjukkan sikap guru yang berpikir positif dan mampu berpikir solusi untuk memecahkan masalah. Dalam kunjungan di SMPN 2 Bolo, Rifaid, selaku Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa saat ini mulai meninggalkan paradigma guru sebagai subjek serta semangatnya untuk menaikkan level dari tahap mandiri belajar menuju pada merdeka berubah.
Sementara itu, Putra Asga dalam kunjunganya menyampaikan bahwa Merdeka Belajar fokusnya adalah pada murid, murid dan murid. “Untuk memahami dan fokus berorientasi pada murid, guru perlu mempelajari praktik baik dan perlu menaikkan ke praktik baik yang bagus ke PMM, karena pengalaman praktik mengajar yang baik harapannya bisa disebarkan ke yang lain. Guru perlu mengkonfirmasi pengetahuan, praktik baik di sekolah akan menambah percaya diri. Ketika praktik baik itu terbukti, anak akan berubah dan spiritnya berubah maka akan ada akselerasi’’, jelas Asga.