Hari Guru Nasional tahun 2020 mengusung tema “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”. Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dikmen Diksus), Yaswardi mengatakan dalam kata “semangat” tersebut, seluruh jajaran pendidik dan tenaga kependidikan diajak untuk selalu membangun semangat baru.
“Webinar tahun 2020 ini mengambil tema bangkitkan semangat wujudkan merdeka belajar. Ada dua penggalan kalimat dalam tema ini, bangkitkan semangat. Maknanya apa? sebenarnya kita sudah semangat, tetapi tidak berhenti pada semangat saja. Kita harus selalu membangun semangat baru,” tuturnya dalam Webinar HGN 18 November 2020 yang ditayangkan di kanal Youtube GTK Dikmen Diksus TV.
Untuk itu, sambungnya, pada momen seperti ini, dikala pandemi Covid-19 yang telah lama menjadi cobaan bagi seluruh masyarakat Indonesia, virus ini memberikan informasi kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan bahwa pertama sehat, kedua bugar dan ketiga humanis.
“Humanis pada bahasa yang sangat sederhana adalah bagaimana me-wongkekan (meperlakukan dengan manusiawi). Maslow mengatakan Humanistik, setiap orang, setiap figur siapapun juga perlu diberikan penghargaan, perlu dibangun semangat. Jadi bangkitan semangat maknanya adalah continuous Improve, kita tidak boleh berhenti pada satu titik untuk semangat,” katanya.
Yaswardi pun mengatakan kepada para peserta webinar agar tidak menjadikan pandemi Covid-19 membuat demotivasi atau membuat diri tidak termotivasi. Sebaliknya, pandemi ini diambil sebagai ajang pembelajaran.
“Minimal ada 3 yang harus kita wujudkan, satu adalah inovasi, kedua adalah kreativitas dan ketiga adalah produktif,” tuturnya.
Tiga hal ini, tegas Yaswardi, harus ada dalam diri guru profesional. Karena guru yang profesional merupakan guru yang kreatif, inovatif dan produktif.
Kemudian penggalan kedua, “Wujudkan Merdeka Belajar”, Yaswardi mengajak guru memberikan kesempatan untuk mengasah, selalu belajar dan belajar, mengimplementasikan, merefleksikan dan menindaklanjuti tentang fokus bersama, yaitu peserta didik.
“Peserta didik adalah seorang anak. Sentuhan yang paling dibutuhkan oleh seorang anak adalah loving children, berikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas kepada anak dimanapun saja dan dalam kondisi apapun juga, apapun suku bangsa dan agamanya, Anak Indonesia adalah anak kita. Kata kuncinya loving children,” kata Yaswardi.
Untuk itu, Yaswardi mengatakan bahwa tema Hari Guru Nasional tahun 2020 sangat tepat sekali. Sangat inspiratif karena hal ini didasarkan pada keadaan pandemi Covid-19 yang berdampak luas terhadap tatanan kehidupan manusia termasuk dalam pendidikan Indonesia.