DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

MENJAWAB TANTANGAN BESAR, MENGEJAR ILMU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril  mengemukakan bahwa Indonesia memiliki tantangan besar dalam mengejar ilmu untuk anak berkebutuhan khusus.

Ilmu bagaimana mendidik anak berkebutuhan khusus dan seluruh Insan Pendidikan yang berkecimpung di ranah tersebut ditegaskan perlu untuk terus mengejar ilmu tersebut.

“Khususnya untuk guru pembimbing khusus tugas yang utama adalah untuk membimbing dan melayani anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif,” kata Iwan saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) Guru Pendidikan Khusus (GPK) tahap 3 secara virtual melalui akun Youtube GTK Dikmen Diksus, Rabu (23/9/2020).

Iwan mengatakan Direktorat Jenderal GTK khususnya dan Kemendikbud pada berkomitmen untuk terus menguatkan bagaimana kapasitas semua GPK semakin baik lagi dalam melayani anak berkebutuhan khusus.

“Saya titipkan pada seluruh narasumber dan instruktur dalam kegiatan ini untuk menyampaikan informasi-informasi yang terkini dari ilmu pendidikan khusus yang terkini, sebagai bagian dari upaya kita untuk memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik berkebutuhan khusus mapun para guru peserta bimbingan teknis dikesempatan ini,” tutur Iwan dalam Bimtek tersebut.

Harapannya, sambung Iwan, semua GPK dapat menjadi penggerak dalam menyebarkan informasi ilmu pengetahuan kepada guru-guru lainnya. Filosofi penggerak ini merupakan salah satu inti bagaimana insan pendidikan melakukan transformasi pendidikan di Indonesia.

“Mas Menteri Nadiem Makarim sering kali menggunakan terminologi penggerak ini. Ini merupakan sebuah filosofi dari budaya gotong royong, dan gotong royong merupakan nilai luhur dari bangsa Indonesia disemua budaya yang ada, bahwa kalau kita sudah mendapatkan sesuatu dan bisa menjadi baik, kita memiliki sebuah tanggungjawab sosial untuk bisa membantu yang lainnya,” jelasnya.

Iwan berharap berbagai usaha termasuk Bimtek tersebut dapat menjadi gebrakan untuk menjawab tantangan Pendidikan Khusus dan mengejar ilmu untuk anak berkebutuhan khusus.