Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan masalah pokok yang
mendesak yang dihadapi sekolah inklusi dan strategi peningkatan mutu
sekolah inklusi. Dengan menggunakan metode kualitatif, melalui
serangkaian Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam
dengan stakeholder strategis, ditemukan bahwa permasalahan pokok yang
dihadapi adalah rendahnya kuantitas dan kualitas GPK (Guru Pembimbing
Khusus) dan regulasi GPK yang kurang mendukung. Permasalahan
selanjutnya adalah rendahnya manajemen sekolah inklusi dan kurang
optimalnya dukungan stakeholder strategis, terutama Pemda. Berdasarkan
temuan ini, maka strategi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan kompetensi GPK yang sudah ada, melalui pelatihan intensif.
Selanjutnya, perlu pembenahan regulasi guru GPK di mana titik tekannya
adalah meletakkan GPK sebagai salah satu jenis guru, dan bukan sekadar
tugas tambahan.
Baca artikel lengkapnya di sini