Pariaman – Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga hadir dalam pertemuan di kantor Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat yang dihadiri oleh Kepala BGP dan tim, perwakilan guru dan kepala sekolah di Sumatera Barat yang ikut program guru penggerak dan penggerak komunitas serta pada 14 Juli 2023.
Asga meminta perwakilan menyampaikan cerita pengalamannya dalam mewujudkan merdeka mengajar di satuan pendidikan masing-masing. “Cerita pengalaman Guru ini dapat dikorelasikan dengan data kuantitatif yang ada seperti aktivitas guru di PMM sebagai refleksi dalam rangka menyusun program penguatan dan mengakselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka”, ujar Asga dalam sambutannya.
Kepala BGP Provinsi Sumatera Barat, Sri Yulianti menyampaikan juga bahwa BGP siap memberikan waktunya dalam melayani konsultasi para guru dan kepala sekolah apabila masih ada yang dirasa belum paham dan siap memberikan pendampingan dan penguatan dalam mengawal Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di satuan pendidikan.
Kepala SMA Negeri 16 Kota Padang, Seprah Madeni yang merupakan Pengajar Praktik di Program Guru Penggerak menyampaikan pengalamannya dalam mengaktifkan para guru di sekolahnya dengan cara berkolaborasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan berperan sebagai Coach untuk membimbing para guru dalam mengevaluasi Capaian Pembelajaran (CP) sampai dengan pembuatan Modul Ajar. Sejalan dengan hal tersebut, Bonifatius selaku tim data Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus menerangkan bahwa Penggunaan Perangkat Ajar di SMA Negeri 16 Kota Padang menduduki 5 terbaik jenjang SMA di Sumatera Barat.
Alifa Monica Jency, Guru TK Kartika 1-59 yang juga hadir dalam pertemuan, menyampaikan banyak tantangan yang dihadapi olehnya dalam mewujudkan Merdeka Belajar di lingkungannya mulai dari tantangan mengikuti Program Guru Penggerak, membuat komunitas belajar di dalam dan luar sekolah sampai berkolaborasi dengan Kepala TK dan guru lain. “Meskipun saya seorang guru honorer, tak ada tantangan yang menjadikan hal tersebut sebuah hambatan dan terus berupaya menemukan alternatif solusi untuk menghadapi tantangan serta terus membaharui pengetahuan terkait IKM dengan mengikuti Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM)” tegas Alifa. Bonifatius dalam penjelasannya mengkonfirmasi bahwa aksi nyata yang dilakukan Alifa memang sudah banyak dan valid yaitu sejumlah 65 dari 91 aksi nyata yang telah dikirimkan ke PMM untuk melengkapi tugas di Pelatihan Mandiri.
Dalam pertemuan ini, hadir pula para Widyaprada di BGP Provinsi Sumatera Barat sebagai pendamping atau disebut juga jangkar dari BGP sebagai pendamping bagi guru dan tenaga kependidikan mewujudkan Merdeka Belajar di Sumatera Barat.