DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Kelas Industri Membuka Gerbang Masa Depan Anak Negeri

Kurangi pengangguran di Indonesia dengan Kelas Industri? Simak langkah-langkahnya!

Latar Belakang

Rendahnya Keterserapan Lulusan

Rendahnya keterserapan lulusan perhotelan SMK serta keluhan industri terkait karakter dan kompetensi lulusan menjadi perhatian sekolah terutama para guru di jurusan perhotelan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan SMK yakni mencetak lulusan sesuai tuntutan industri. Semakin banyaknya industri hotel yang berdiri seharusnya menjadi sebuah semangat untuk menjalin kerjasama guna mencetak lulusan yang terampil sesuai kebutuhan industri.

Keterampilan Lulusan Belum Sesuai dengan Kebutuhan Industri

Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada murid belum sesuai dengan kebutuhan industri terkini. Banyaknya perubahan standar kerja termasuk penggunaan alat dan teknologi terbaru di industri menjadi tantangan bagi sekolah. Untuk menghadapi perubahan ini, sekolah harus melakukan link and match dengan industri melalui program kelas industri.

Aksi

Langkah 1: Menggali Informasi dan Koordinasi dengan Manajemen Sekolah

Analisis tracer study lulusan 2 tahun dengan bertanya pada industri rekanan tentang profil murid PKL dan lulusan. Identifikasi harapan, kriteria perekrutan karyawan dan peluang kerjasama yang bisa dilakukan. Selanjutnya melakukan koordinasi dengan manajemen sekolah terkait kerjasama kelas industri, antara lain: manfaat program, industri yang dituju, menyusun ruang lingkup kerjasama, serta menunjuk pihak yang terlibat dalam program.

Langkah 2: Penjajakan dan Penandatangan Surat Kerjasama

Bersama dengan wakil kepala humas dan kepala sekolah, kami mengunjungi industri untuk menjelaskan konsep kerjasama kelas industri. Kami memaparkan latar belakang kolaborasi ini, harapan yang ingin dicapai, bentuk kerjasama yang diinginkan, serta konsep simbiosis mutualisme antara sekolah dan industri. Kami menyampaikan draft MOU untuk dievaluasi dan merencanakan tindak lanjut terkait detail ruang lingkup serta isi perjanjian kerjasama.

Langkah 3: Bersinergi dengan Warga Sekolah dan Orangtua

Sosialisasi program kelas industri, bersinergi dengan warga sekolah dan orangtua terkait pelaksanaan kelas industri terutama pelaksanaan pembelajaran kurikulum industri guna kelancaran program. Khusus orang tua diminta untuk mengisi angket dan surat pernyataan kesediaan anaknya untuk mengikuti program kelas industri yang tentunya melewati banyak proses dan membutuhkan dukungan spiritual dan material dari orang tua.

Langkah 4: Pelaksanaan Ruang Lingkup Kerjasama Kelas Industri

Menyusun jadwal dan kesepakatan bersama terkait pelaksanaan ruang lingkup kerjasama yang meliputi;

  1. Penyelarasan kurikulum bersama industri;
  2. Seleksi murid kelas industri;
  3. Guru tamu/praktisi mengajar;
  4. Magang guru;
  5. Praktek Kerja Lapangan;
  6. Ujian kompetensi/sertifikasi industri;
  7. Pendampingan teaching factory dan Projek Riil;
  8. Pemanfaatan fasilitas bersama;
  9. Perekrutan karyawan

Refleksi Hasil dan Dampak

Refleksi, Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Kelas Industri

Melakukan refleksi dan evaluasi bersama dengan warga sekolah, orangtua dan industri terkait program kelas industri dengan pertanyaan pemantik:

“Apa yang dirasakan selama pelaksanaan program?”

“Apa yang sudah berjalan dengan baik?”

“Apa yang perlu diperbaiki?”

Dari hasil refleksi dan evaluasi membuat perbaikan dan penyempurnaan program agar program kelas industri yang memiliki tujuan mulia dapat dilaksanakan lebih baik lagi di tahun berikutnya.

Dampak Bagi Guru

Guru lebih mudah dalam mendampingi murid karena murid sudah mendapatkan pembekalan riil dari industri. Fungsi guru adalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi murid belajar dengan gaya mereka masing-masing namun tetap dengan tujuan pembelajaran yang telah disepakati bersama di awal. Guru juga mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kemajuan terkini yang terjadi di industri melalui magang guru.

Dampak Bagi Sekolah

Pada tahun 2020, SMKN 1 Lamongan mendapat bantuan Center of Excellent 2,4 Milyar untuk pembangunan fisik Edotel Lamongan dan kegiatan non fisik untuk peningkatan mutu guru. Banyak industri yang masuk ke sekolah dan menawarkan kerjasama karena kepercayaan terhadap lulusan yang bekerja di industri tersebut. SMKN 1 Lamongan menjadi sekolah rujukan sekolah lain yang ingin belajar terkait kelas industri.

Tips dari Saya

Lakukan Koordinasi dengan Seluruh Stakeholder

Koordinasi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder, baik internal maupun eksternal sekolah. Komunikasi yang baik akan menciptakan kerjasama dan sinergi yang baik juga sehingga ketercapaian tujuan program kelas industri lebih optimal.

Berani Melangkah

Terkadang untuk memulai sesuatu hal yang baru hanya perlu keberanian melangkah terutama saat penjajakan dengan industri. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana respon industri kalau tidak menyampaikan maksud dan tujuan kepada mereka. Buat janji temu dan sampaikan tujuan, hadir tepat waktu, tetap tenang dan lupakan hasilnya. Berhasil atau tidak adalah urusan belakang.

Profil

Profil Kelas/Sekolah

SMKN 1 Lamongan adalah SMK Pusat Keunggulan yang memiliki 10 Konsentrasi Keahlian, 1.714 murid, 118 Guru dan 39 Tenaga Kependidikan dan sudah bekerjasama dengan 186 industri yang diantaranya ada 23 perusahaan dengan kerjasama kelas industri. Hasil tracer study 2022, 51,9% bekerja, 19,1% berwirausaha, 29% melanjutkan.

https://guru.kemdikbud.go.id/cerita-praktik/qRv9NXV6z3