Bulukumba, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menegaskan bahwa para ”Guru Penggerak” apabila tidak mampu bergerak dan menggerakkan pembelajaran di Bulukumba akan di delete dan “dimasukkan ke laut”. Hal tersebut disampaikan Sabtu, 13 Mei 2023 ketika menerima kunjungan kerja Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Putra Asga Elevri, S.Si, M.Si di kediaman pribadinya. Pada kesempatan itu Asga menyampaikan bahwa syarat menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah berdasar Permendikbud Ristek no 40/th 2021 adalah memiliki sertifikat sebagai Guru Penggerak. Dengan demikian maka setelah menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Guru Penggerak akan lebih leluasa untuk menggerakkan jajaran guru di sekolahnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut Asga didampingi oleh perwakilan unit Pelaksanan Teknis Kemendikbudristek, dari Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan, serta turut hadir perwakilan Kabupaten Bulukumba Muh. Ali Saleng, Sekretaris Daerah, Andi Buyung Saputra, Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Samsu Rizal, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Bulukumba, Sahirun Ketua PGRI Bulukumba beserta rombongan juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yaitu SLBN 1 Bulukumba, SMPN 9 Bulukumba, SMK Muhammadiyah Bulukumba, dan SMAN 1 Bulukumba untuk melihat langsung implementasi Kurikulum Merdeka di Bulukumba. Dialog dengan kepala sekolah, guru dan siswa juga dilakukan dalam kunjungan langsung ke sekolah tersebut. Data yang berhasil dihimpun oleh tim yang dipimpin oleh Asga adalah fakta bahwa implementasi kurikulum merdeka belum berjalan dengan optimal karena jumlah guru penggerak di Bulukumba belum merata di semua sekolah. Pada hari yang sama Asga juga menghadiri pembukaan Program Guru Penggerak Angkatan-8 di Aula Kantor Bupati Bulukumba. Jumlah guru penggerak di Kabupaten Bulukumba sampai saat ini mencapai 219 guru yaitu angkatan ke-2 diikuti 50 calon guru penggerak, angkatan ke-5 diikuti 75 guru penggerak, angkatan 7 diikuti 60 calon guru penggerak, dan angkatan ke-8 ini diikuti 64 calon guru penggerak.