DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Dukung Kurikulum Merdeka, STKIP Taman Siswa Bima Gelar Kuliah Umum

Bima – Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus memberikan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima pada Rabu siang (24/05/2023). Acara tersebut dihadiri sekitar 400 peserta yang terdiri dari Mahasiswa, Guru Penggerak, Kepala Sekolah Program Sekolah Penggerak, Pengajar Praktik, Fasilitator, Mitra Pembangunan Inovasi, Dosen, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB dan tim, dan Tim Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTB.

Ibnu Khaldun, selaku Ketua STKIP Taman Siswa dalam sambutannya turut berbangga atas kesempatan yang diberikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai salah satu perguruan tinggi yang turut serta dalam agenda benchmarking studi di Australia akhir tahun 2022. Sementara itu, Ramly selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, menyampaikan bahwa STKIP Taman Siswa memang sudah dari awal mendukung program merdeka belajar, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi yang cukup besar dari civitas akademika dalam  program merdeka belajar, baik keterlibatan mahasiswa dalam program merdeka mengajar dan keterlibatan dosen sebagai pengajar praktik, maupun fasilitator dalam program guru penggerak.

Tema kuliah dari kuliah umum ini adalah “Peran Perguruan Tinggi dalam mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Guru Penggerak, dan Sekolah Penggerak”, Putra Asga mengatakan, “Salah satu ciri sekolah yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah siswa nyaman, senang, tertantang, dan bergairah dalam belajar”. Selain itu, disampaikan pula tentang peran penting komunitas belajar untuk mendorong akselerasi implementasi kurikulum merdeka yang perlu mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi.

Putra Asga berharap Perguruan Tinggi dapat terjun langsung dan berkolaborasi dengan BGP, BPMP, Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan ikut berdiskusi dan mendampingi sekolah secara langsung di lapangan, perguruan tinggi akan dapat memberikan dukungan sesuai kebutuhan sekolah secara efektif. IKM memerlukan Kepala Sekolah yang mampu memimpin pembelajaran untuk mengorkestrasi guru-guru dan entitas sekolah dalam membangun ekosistem sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan. Pendidikan Guru Penggerak dirancang untuk menyiapkan para Pemimpin Pembelajaran yang siap untuk menciptakan sekolah yang yang aman, nyaman dan menyenangkan. Mengangkat segera guru penggerak menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah adalah solusi untuk akselerasi implementasi kurikulum merdeka di sekolah, hal ini sudah menjadi dimandatkan dalam Permendikbudristek nomor 40 Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah dan Permendikbudristek nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak.

Nuril Qolbi, Mahasiswa STKIP semester 8, menyampaikan dukungannya terhadap kurikulum merdeka dengan mengikuti program kampus mengajar. Hal senada juga diungkapkan oleh Didik selaku Kepala Sekolah Penggerak di SMAN 1 Bima yang menyampaikan bahwa Profil Pelajar Pancasila dapat dijadikan sebagai ‘’bara’’ untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan harapan peserta didik bisa tumbuh menjadi anak yang menantang zaman serta memiliki keberanian untuk keluar dari zona nyaman untuk terus belajar dan  bertumbuh.