DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Best Practice Elfi Rahmah,S.Pd, Guru SLBN 1 Payakumbuh

Memasuki tahun ke dua pandemi Covid-19 di Indonesia tentunya mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang ikut terdampak adalah pendidikan. Kondisi kasus positif Covid yang masih terus meningkat membuat pemerintah sangat berhati-hati dalam menentukan berbagai keputusan dan regulasi dalam aspek pendidikan. Hal itu tentu saja memberikan dampak yang sangat signifikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di kota ini. Khususnya bagi peserta didik di tempat penulis mengajar yaitu SLBN 1 Payakumbuh.

Kegiatan pembelajaran dari rumah yang dilaksanakan tentu saja belum mampu memberikan hasil yang maksimal jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Selain berdampak pada peserta didik, pembelajaran jarak jauh tentu saja juga ikut berdampak kepada para guru. Ketidakmampuan untuk merangkul peserta didik berkebutuhan khusus secara langsung tentu saja turut membuat semangat dan motivasi para guru juga ikut berkurang. Karena bagi para guru, bersua langsung dengan peserta didik merupakan suatu hal yang memacu semangat dan motivasi untuk memberikan layanan yang lebih baik.

Maka didasari oleh hal-hal tersebut, salah satu guru di SLBN 1 Payakumbuh, Ibu Elfi Rahmah, S.Pd  mulai mencoba untuk merancang program pembelajaran yang berbasis integrasi antara program khusus dan pembelajaran tematik dalam sebuah tulisan best practice yang berjudul “Pengintegrasian Program Khusus Dalam Pembelajaran Tematik”. Program pembelajaran ini diharapkan benar-benar dapat mengakomodir berbagai kebutuhan peserta didik. Mulai dari kebutuhan terhadap materi program khusus yang sesuai dengan jenis ketunaan, serta juga kebutuhan terhadap berbagai mata pelajaran yang bersifat akademik fungsional.

Baca artikel lengkapnya disini