Seri Webinar Adaptasi Pembelajaran Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memasuki pekan keempat. Salah satu tema yang dibahas pada webinar pekan keempat ini adalah “Pentingnya Pembelajaran Online di Masa Covid 19, Praktik Baik dari Sekolah” pada Jumat (24/7/2020).
Pada webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Ojat Darojat (Rektor Universitas Terbuka), Rizqi Rahmat Hani (Yayasan Guru Belajar), Kasman ( Kepala Sekolah SMKN 2 Palu) dan Wahda Aulia (Siswa SMKN 2 Palu). Dan diskusi ini dimoderatori oleh Elisabet Indah Susanti dari Kampus Guru Cikal.
Pada kesempatan ini, Rizqi Rahmat Hani menyampaikan materi tentang “Pembelajaran Online di Masa Pandemi”.
Saat menyampaikan materinya dia menceritakan praktik baik yang dilakukan oleh salah satu guru dari Magelang, yakni Titik Nur Istiqomah. Pada saat pemerintah menetapkan belajar dari rumah guna menghindari penyebaran Covid-19 di sekolah, Titik langsung memutuskan menggunakan media belajar atau aplikasi tanpa melihat kondisi siswa. Dan alhasil, aplikasi yang dia gunakan ternyata tidak berhasil, sebab siswa tidak familiar menggunakan aplikasi tersebut.
“Pada saat itu dia memutuskan aplikasi google clasroom. Dia memilih aplikasi tersebut karena dianggap canggih dan banyak dipakai oleh guru-guru lain. Ternyata dalam kenyataannya ini tidak sesuai dengan kondisi siswa sehingga banyak siswa yang keberatan sehingga proses belajar pun terganggu,” jelas Rizqi.
Melihat kondisi ini maka Titik melakukan refleksi pembelajaran apa yang tepat bagi peserta didiknya. Dan dia pun berkomunkasi dengan siswa dan ternyata siswa lebih familiar menggunakan WhatsApp (WA).
“Guru Titik mulai melakukan refleksi dan sadar bahwa paling penting harus memberikan makna dan dampak bagi murid dalam kehidupannya. Dan guru Titik mulai memanfaatkan WhatsApp karena media ini yang paling banyak digunakan oleh murid,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan dalam melakukan penilaian atau asesmen guru Titik menggunakan cara yang beragam tergantung apa yang murid sukai. “Pernah dia menggunakan tiktok, poster, video, dan seterusnya. Selain itu dia juga melibatkan orang tua dalam proses asesmen,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan adanya wabah pandemi ini telah menyadarkan orang tua, siswa dan guru tentang pentingnya teknologi. Ternyata pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan teknologi.
Belajar dari pengalaman guru Titik dia menjelaskan sebagai pendidik harus mengetahui profil para peserta didiknya. Dengan mengetahui profil murid inilah kita mengetahui karakteristik murid sehingga bisa menentukan tujuan dan strategi pembelajaran yang akan dilakukan.