DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Advokasi Kebijakan Pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah di Kabupaten Bima

Bima – Lenggok penari dalam Tarian Bongi Monca menyambut kedatangan Putra Asga Elevri, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai penyampai mandat Permendikbudristek nomor 40 Tahun 2021 untuk mendorong percepatan pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah di Kabupaten Bima NTB. Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2023 dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Pendidikan, semua Kepala Sekolah SD, SMP, Paud se-Kabupaten Bima dan 78 Guru Penggerak.

Zunaidin selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga Kabupaten Bima mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Kabupaten Bima menduduki peringkat pertama pada Implementasi Kurikulum Merdeka berkat semangat para Guru Penggerak untuk bergerak, tergerak, dan menggerakkan. Kegiatan Kunjungan Kerja yang dirangkai bersama Gebyar Hari Pendidikan Nasional semakin semarak dengan pertunjukkan Tari Profil Pelajar Pancasila dan Paduan Suara Guru Penggerak, penampilan siswa, hingga pemberian penghargaan bagi guru berprestasi.

Dalam agenda tersebut, Putra Asga menyampaikan, “Salah satu paket modul pelatihan Guru Penggerak adalah memahami filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu guru yang baik adalah guru yang menghamba kepada murid atau berpusat dan berorientasi pada murid, sehingga dalam pembelajaran guru dapat mengkreasikan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan murid dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan bakat dan potensinya”. Senada dengan hal tersebut, Asriati, Guru SMPN 4 Bolo yang juga merupakan Guru Penggerak angkatan ke-4 membagikan cerita pengalamannya dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu guru memang harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam memetakan minat murid dan dalam menyediakan media pembelajaran. “Ada tiga kunci penting dalam kesuksesan pembelajaran berdiferensiasi yaitu guru harus mampu memetakan minat murid, mampu mendesain media pembelajaran, dan memaksimalkan dukungan  media dan teknologi’’, tutur Asriati.

Perhatian Pemerintah Kabupaten Bima terhadap Guru Penggerak turut disampaikan oleh Dwi Utami Sulastri, Guru Penggerak dari SDN 1 Sila, “ada kolaborasi dan dorongan dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk mengumpulkan dan mendorong Guru Penggerak untuk berkarya”. Hal tersebut terwujud pada komitmen Bupati Bima, Indah Dhamayanti yang menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah akan terus mendukung dan memberdayakan Guru Penggerak sebagai pemimpin pembelajaran baik sebagai kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Indah menyampaikan pesan kepada Guru Penggerak di Kabupaten Bima, “Saya berharap kepercayaan yang diberikan kepada Guru Penggerak yang nantinya akan menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah tidak hanya bisa memberikan prestasi, tetapi juga bisa menjadi motivator yang mendorong kemajuan pendidikan’’, tuturnya. Komitmen tersebut menjadi angin segar yang sejalan dengan harapan Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus agar Guru Penggerak dapat dijadikan pemimpin pembelajaran dan diangkat menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah sesuai mandat dari Permendikbudristek nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Kepala Sekolah dan Permdikbudristek nomor 26 tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak.